Terbuat dari komposisi kardus dan kayu pada permukaan bawahnya, replika salah satu keajaiban dunia ini memiliki kemiripan dengan Candi Borobudur dengan luas sekitar 40 meter dan tinggi 10 meter. Dibuatnya replika ini menurut suatu sumber yang saya tanya adalah sebagai suguhan bagi pengunjung Pekan Raya Jakarta (Jakarta Fair) yang akan berlangsung pada bulan depan.
Nah, wujud replika yang berada di sudut ruang utama konferensi tentu saja sedikit menggangu ketentangan peserta. Bagaimana tidak, hampir setiap waktu lampu blitz kamera digital membahana di dalam ruangan karena ada beberapa orang yang memanfaatkan untuk berfoto ria di sekitar replika.
Saya yang awalnya sempat malu-malu pun akhirnya tergoda untuk melakukan hal yang sama. Ini dikarenakan meski hampir sering liputan bolak-balik ke Yogyakarta, saya tidak pernah memanfaatkan momen liputan untuk berkunjung ke Candi Borobudur karena terkejar deadline. Apalagi saya sebenarnya termasuk orang yang malas jalan-jalan.